Ketua Dewan Dorong Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan PMK
B U L U L A W A N G - Penyakit Mulut dan Kuku adalah salah satu penyakit menular pada sapi, kerbau, babi, kambing, rusa ,domba dan hewan berkuku belah. PMK belakangan merebak hampir merata se-Jawa Timur. Penanganan dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah telah berjalan. Namun, kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan hewan ternak masing-masing merupakan langkah mitigasi awal yang diperlukan dalam musibah kali ini. Demikian ucap Darmadi, S.Sos., dalam sebuah kesempatan di Bululawang, siang kemarin (28/6).
Sebagai informasi, Gejala Klinis Umum pada Hewan Terinfeksi PMK di antaranya: Keliuar air liur terus menerus, Enggan berdiri, Berat badan menurun, Produksi susu menurun, Lesu, Pincang dan Hewan terlihat depresi. Cara Penularan Primer dengan melalui inhalasi aerosol dari hewan yang terinfeksi akan terhirup oleh hewan yang peka; partikel virus akan masuk ke dalam faring. Kemudian virus berplikasi dalam epitel faring, setelah 24-72 jam berikutnya akan terjadi viremia, hewan akan mengalami demam hingga terjadi lepuh-lepuh pada lidah/ gingiva sapi.
Cara penularan Sekunder melalui makanan yang tercemar, vaksinasi yang tercemar dan inseminasi yang tercemar, Virus dapat bertahan hidup dalam faring selama 2 tahun (sapi) dan 6 bulan (kambing dan domba). Cara penularan lainnya, Melalui angin dapat menularkan penyakit ke kawasan yang luas. Jalur utama infeksi pada ruminansia adalah melalui penghirupan (secara aerosol) tetapi konsumsi pakan yang terinfeksi, inokulasi dengan vaksin yang tercemar, inseminasi dengan semen yang tercemar dan kontak dengan peralatan ternak yang tercemar semuanya dapat menimbulkan infeksi. Pada hewan yang terinfeksi melalui saluran pernafasan, replikasi awal virus berlangsung pada faring, diikuti oleh viremia yang menyebar ke jaringan dan organ yang lain sebelum mulainya penyakit klinis. (humas)