Himbauan Dewan Bagi Pengusaha Toko Bangunan Untuk Meringankan Beban Korban Gempa
Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Malang selasa (11/5) kembali membagikan sumbangan bagi korban terdampak gempa. Bertempat di Balaidesa Rembun, Kecamatan Dampit, Komisi I bidang hukum, pemerintahan dan perundang-undangan membagikan bingkisan pada warga sekaligus mengevaluasi penanganan pascagempa tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Malang Ahmad Fauzan S.Sos MAP menyatakan, ada benang merah yang bisa ditarik sejak musibah yang terjadi 10 April lalu hingga kini. Yakni mendesaknya kebutuhan material bangunan untuk pemulihan berupa membangun kembali rumah warga yang rusak parah. "Ketika presiden, menteri, gubernur datang meninjau, hanya tersentral di lokasi tertentu. Tidak menyentuh semua, padahal korban gempa Kabupaten Malang menyebar di banyak lokasi," ucapnya. "Di Kecamatan Wagir saja, ada 14 rumah yang belum tersentuh. Kalau bantuan hanya bersifat seremonial apa gunanya," sambungnya kritis.
Karena itu, dalam kesempatan berbagi di Desa Rembun ini, dia menggugah kepedulian pemilik toko bahan bangunan untuk bersama-sama meringankan beban warga. Dengan sumbangan sedikit saja, misalnya semen, pasir, atau lainnya, akan sangat membantu.
Miskat SH MH, wakil pimpinan DPRD Kabupaten Malang yang hadir di moment tersebut menambahkan, bantuan dari beberapa pihak memang sudah mengalir. Namun demikian perhatian pemerintah tidak bisa secepat yang dilakukan oleh pihak ketiga. Baik itu pihak swasta maupun partai politik yang setiap saat bisa datang ke lokasi bencana. Karena ada prosedur yang harus dilalui. "Mohon bersabar, data yang sudah masuk pasti akan menjadi perhatian pemerintah," tegas Miskat.
Kades Rembun Suliadi mengatakan, ada 97 korban gempa di desa ini dengan kerusakan ringan, sedang, hingga berat. Untuk rusak berat, dari yang semula 40 rumah, saat ini tinggal 10 rumah. Sedangkan yang rusak sedang, dari sebelumnya 40 rumah, menjadi 80 rumah. "Kami berharap bapak-bapak dewan mendorong segera direalisasikannya pembangunan rumah yang rusak berat ini," tambah Suliadi.